Review : Sony Xperia Z3+

Sony Xperia Z3+ (aka Z4)
Sony Mobile akhirnya merilis seri Xperia Z3+. Pada informasi sebelumnya, dikatakan bahwa menerus dari seri Xperia Z berikutnya adalah Sony Xperia Z4. Namun, pada akhirnya dikeluarkan seri Sony Xperia Z3+.

Awam termasuk pemerhati gadget pun berspekulasi. Sudah cukup puas menjajal Sony Xperia Z3. Harus diakui upgrade dari Z2 ke Z3 adalah lompatan paling besar baik dari segi desain, konten, maupun komponen dalam sejarah seri Z.

Namun, kemudian Sony menjawab bukan dengan nama Sony Xperia Z4, melainkan Sony Xperia Z3+. Justru seri Z4 diperkenalkan pada tablet terbarunya. Tetapi, informasi yang tersebar, Sony juga menyematkan nama Z4 untuk paketan dengan operator Verizon (Amerika), yang lebih tebal dari Z3+.

Mari kita lihat review-nya !


Body & Design

Apa faktor pembeda signifikan pada desain dan kontruksi Z3+ dengan Z3 ? Nyaris tidak ada, kecuali bahwa Sony sukses kian merampingkan bodi. Kemudian upaya untuk merampingkan slot kartu SIM maupun memori juga harus diacungi jempol. Dulu, Xperia Z3 dilengkapi dua slot, sebelah kiri microSD, sementara kartu SIM nano berada di sebelah kanan.



Xperia X3+ meringkaskan seluruh slot menjadi satu slot saja. Letaknya ada disebelah kiri. Slot ini dilengkapi dengan nampan untuk kartu. Lubang untuk memasang gantungan, yang dulu tidak ada di Xperia Z3, sekarang di Xperia Z3+ sudah diberikan. Selain itu, port micro USB yang dulunya diletakkan berdampingan dengan slot microSD dan diberi hotswipe. Nah kali ini justru rongga ini dipindahkan ke bawah, berdekatan dengan lubang eyelet tadi.



Yang kita lihat memang hanya sekedar relayout saja dengan sedikit efisiensi. Selebihnya, sama seperti Xperia Z3. Dan satu lagi, port docking pada Z3 sudah tidak ada lagi pada Xperia Z3+.

Meskipun begitu, desain Xperia Z3 (maupun Z3+) sangat berkesan. Masih layak disebut sebagai master-piece nya Sony di era tanpa Ericsson. Kadang memberi inspirasi bagi follower untuk meniru. Menggenggam Xperia khususnya seri Z juga menjadi simbol dari status kalangan menengah atas. Tetaplah berbeda dengan jika kita membawa Xperia seri E atau C. Seri Z punya perlakuan ekslusif dan premium

Tombol power, volume up & down, dan shutter kamera

Slot MicroSD & Nano SIM Card (dual)

Kamera Utama 20.7 MP

Menu & User Interface

Home Screen Sony Xperia Z3+
Pertanyaan dari dulu, mengapa Xperia khususnya seri Z tidak dilengkapi dengan User Interface (UI) khusu ? Walaupun outline menu Xperia memang punya ciri dan berkarakter. Apalagi Sony Mobile didukung oleh banyak konten lagu dan video film pasokan dari Sony Music dan Sony Entertainment. Tak cukup dengan modal ini, disiapkan pula aplikasi pencatat aktivitas sehari - hari. Namanya Lifelog.

Lifelog datang untuk melengkapi Xperia Z3+ sebagai gawai yang mampu menjadi asisten ruang pribadi. Hal yang dapat dicatat oleh aplikasi ini antara lain:
  • Program gerak badan yang terukur
  • Pengaturan makanan dan pembuangan kalori
  • Keseimbangan istirahat.


Dibandingkan dengan S Health-nya Samsung memang belum terlalu lengkap. Tetapi desain seru dan manfaatnya tinggi termasuk penggunaannya amat mudah.

Sony Xperia Z3+ juga ditambahi aplikasi Sketch yang lebih baik ketimbang versi sebelumnya. Kita bisa membuat gambar - gambar unik berbahan foto atau membuat sendiri. Mewarnai dengan beragam pilihan alat lukis dan warna. Tak ketinggalan stiker yang terdiri dari bermacam jenis untuk permak wajah dan membuat foto menjadi lucu. Kalau ingin kian kreatif bahkan foto bisa dibuat menjadi tampilan seperti komik.



Sebagai smartphone dengan layar cukup lebar, 5.2 Inch, Sony Xperia Z3+ ini bisa dijejali dengan aplikasi informasi. Sumber informasi bisa diperoleh dari mana saja. Koran atau majalah dalam format digital, atau berbagai web. Pengguna bebas mengelola sesuka hati sesuai dengan minat bacaannya. Kita dapat menggunakan aplikasi Sociallife yang sudah Pre-Installed.

Jangan lupa pula menu What's New. Aplikasi khusus yang menjadi semacam pusat informasi terbaru dari Sony. Misalnya saja film, musik, aplikasi, game, dan sebagainya.



Kinerja

Dengan segala upgrade yang dibuat, Sony Xperia Z3+ menunjukkan kelas dan layak sebagai penerus generasi Z. Dari sederetan smartphone papan atas, seri ini termasuk didalamnya. OnePlus One yang sempat menjadi kuda hitam dan duduk di peringkat atas di uji Antutu berhasil digeser oleh Z3+. Tetapi harus diakui, Samsung dengan dukungan chipset buatan sendiri, Exynos 7420 masih sulit ditundukkan. Galaxy S6 misalnya, masih bisa mencapai angka 60000 ke atas pada uji ini.

Tetapi, setidaknya Z3+ masih unggul diatas Galaxy S5 maupun Galaxy Note 4. Bukan hanya Sony, Qualcomm juga seharusnya sudah mulai memikirkan tandingan Exynos 7420. Jika hanya mengandalkan Snapdragon 810 hasilnya tak segemilang Samsung. Bahkan Snapdragon juga sudah mulai ditinggalkan Samsung.


Bagi Sony, dengan chipset tersebut yang dipasangkan di Z3+ barangkali masih bisa diterima. Pekerjaan Sony terbesar sebenarnya adalah menangani masalah Overheat yang terjadi ketika memakai beberapa fitur. Yang paling terasa adalah saat mengaktifkan kamera dalam durasi cukup lama. Bodi belakang cepat panas dan kadang terjadi off.

Sebenarnya kecepatan komputasi seri ini lebih kecil dibandingkan dengan seri Z3. Bisa jadi dengan OS Lolipop tidak membutuhkan clock speed yang terlalu tinggi. Bahkan kebutuhan baterai pun bisa dikurangi. Ini terbukti dengan pemakaian baterai berkapasitas lebih kecil ketimbang Z3.

Entah darimana persoalannya. Seharusnya Sony bisa cepat melakukan revisi. Kecuali daya tahan baterai masih masih patut diacungi jempol. Sejak seri pertama Z, nyaris tidak pernah ada persoalan dengan daya tahan baterainya. Dibandingkan dengan Galaxy S yang sangat boros tenaga. Apalagi Sony Xperia Z3+ ditemani oleh aplikasi Power Saver yang setidaknya membantu mengontrol dan mengelola tenaga, khususnya ketika indikator baterai mulai menipis.

Fitur Power Saver di Sony Xperia Z3+


Multimedia

Sony sangat giat dengan multimedia. Bisa dimaklumi, apalagi menyediakan beragam produk ekslusif seperti lagu dan film. Di sektor Audio misalnya, kini tidak ada lagi Walkman. Sebagai gantinya, ya fitur Music saja. Walaupun begitu, engine dari Walkman masih digunakan disini. Yang terlihat adalah opsi Clear Audio+.



Tetapi yang paling ekspresif adalah jika kita menggunakan Sound Enhancement (Sound Effect). Ada dua pilihan : manual (lima level) atau Preset. Efek Suround Sound juga bisa kita nikmati secara preset. Karena sudah disediakan beberapa pilihannya seperti studio, club atau concenrt hall. Jika kita ingin memadukan dengan audiophile di rumah seperti speaker aktif atau amplifier, kita bisa menjelajah ke audio yang lebih Hi-Fi lagi.

Jika kita masih lekat dengan radio, salah satu yang bisa dioptimalkan adalah integrasi antara radio yang telah menggunakan RDS) dengan trackID. Gampangnya, ketika tiba - tiba ada lagu asing yang ingin diketahui judulnya dari radio, pindahkan saja ke TrackID untuk mengenalinya.


Si anti air dan anti debu ini juga masih memanjakan kita dengan banyak pemilihan menu pemotretan. Lensanya menggunakan aperture f/2.0. Kamera 20.7 MP yang mampu menghasilkan foto dengan resolusi 5248 x 3936 pixel. Superior auto masih menjadi andalan untuk pemotretan otomatis. Ada beberapa hal baru bisa dicoba khususnya opsi Augmented Reality. Namun yang menarik, Sony Xperia Z3 sudah bisa menghasilkan foto yang lebih terang.


Bedanya lagi dengan Xperia Z3, kamera depan kali ini diganti dengan resolusi 5 MP. Nyata benar bahwa kamera depan menjadi jauh lebih penting dari sekedar kamera untuk video call. Mungkin Sony memang mau membuat foto selfie menjadi lebih high resolution.

Value for Money

Sony dari dulu menancapkan bendera di kelas atas. Apalagi untuk seri Z. Dengan angka diatas 9 juta rupiah, siapa lagi yang ditantang selain seri Galaxy S6. LG G4 saja bermain di harga 8 jutaan. Selain itu masih ada iPhone 6 yang punya basis penggemar yang sangat kuat.

Sementara harga Xperia Z3 sendiri sudah ada di kisaran harga 6.9 jutaan. Terpaut hampir 3 juta rupiah dengan Xperia Z3+. Seri kakanya yaitu Xperia Z2 masih ada di harga 5.9 jutaan. Agak turun sedikit ada seri Z1 dengan harga 4.8 jutaan. 

Dengan kata lain, selisih antar keluarga Xperia Z hanyalah sekitar 1 jutaan saja.

Spesifikasi :

Jaringan : GSM, HSPA, LTE
Dimensi : 146 x 72x 6.9 mm
Berat : 144 gram
Baterai : Lithium Ion, 2930 mAh
Layar : 5.2 Inch, IPS LCD, 1080 x 1920 pixel
OS : Android 5.0 Lolipop
Prosesor : Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810 Quad Core 2 GHz
Kamera : 20,7 MP + 5.1 MP
Audio : Ya (MP3/WAV/eAAC+)
Video : Ya (MP4/WMV/H.264)
Radio : Ya
Nirkabel : WiFi (b/g/n), Bluetooth A2DP
Kabel : Micro USB, jack 3.5 mm
Internal Memori : 32 GB
RAM : 3 GB
Eksternal Memori : up to 128 GB
Lain - lain : AGPS
Paket Penjualan : Charger + kabel micro USB, manual book, Earphone

Sumber : Majalah Sinyal edisi 227 / XI 3 - 09 Juli 2015

Disadur oleh : Ryan Anggasaputra
Review : Sony Xperia Z3+ Review : Sony Xperia Z3+ Reviewed by Ryan Angga on 8:59:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.